Rabu, 03 Juli 2013

Penyebab komputer sering mati,hang atau crash



Sepuluh Penyebab Utama Kenapa Sistem Komputer PC / Laptop Sering Mati, Hang Atau Crash.
Penyebab Komputer Laptop Mati, Hang, CrashApakah Anda pernah memiliki pengalaman dengan komputer PC atau laptop yang secara tiba-tiba berhenti beroperasi karena hang atau crash? Atau seringkali menemui pesan seperti, "This program performed an illegal operation and will be shut down"? Bahkan pada kasus tertentu, terkadang Anda juga menemukan bahwa mouse anda sering membeku dan Anda harus me-reset komputer Anda untuk mendapatkan kembali kontrol pada perangkat anda?

Ini adalah keluhan yang sangat umum bagi banyak pengguna komputer. Mengapa hal ini terjadi dapat disebabkan oleh banyak hal. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang penyebab paling umum dari masalah ini yang dikelompokkan berdasarkan kategori.

1. Konflik Antar Perangkat Keras (Hardware)

Konflik antar perangkat keras / hardware merupakan salah satu penyebab utama hang atau crash pada komputer PC maupun laptop. Secara umum setiap perangkat hardware (prosesor, mainboard, memory, dll) yang terpasang pada komputer anda berinteraksi melalui sebuah jalur IRQ (interrupt request channel). Contohnya, keyboard menggunakan IRQ1, printer biasanya terhubung pada IRQ7, dan floppy A pada IRQ6. Setiap hardware yg terhubung pada komputer memiliki jalur IRQ tersendiri, bersifat unik dan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Jika pada PC anda terpasang banyak hardware yang tidak terinstal secara sempurna, hal ini akan menyebabkan adanya konflik pada beberapa perangkat hardware yang menggunakan IRQ yang sama. Akibatnya Hang dan Crash akan biasa terjadi pada saat kita menggunakan kedua hardware tersebut pada saat yang bersamaan.

Untuk dapat mencegah dan menanggulangi hal ini, yang dapat anda lakukan antara lain, melakukan update pada perangkat driver yang terpasang di komputer. Dengan begitu diharapkan update driver yang terbaru dapat mengatasi masalah konflik tadi. Jika hardware yang terinstal berupa PCI Card (modem, soundcard, tv tuner dll), pemindahan PCI Card ke slot lain pada mainboard sering kali dapat menuntaskan masalah yang terjadi. Sebelum melakukan langkah-langkah ini, ada baiknya anda terlebih dahulu membaca panduan yang ada di buku manual produk hardware yang bersangkutan, atau bisa mencari panduan dan review dari sumber resmi atau sumber lain yg dapat dipercaya.

2. Kerusakan Pada Random Acces Memory (RAM)

Masalah pada RAM
 komputer anda biasanya menyebabkan Blue screen of death / BSOD (Layar Biru Kematian, atau kadang disebut "layar biru") dengan pesan yang muncul di monitor menyebutkan "Fatal Exception Error". Kadang-kadang memasang ulang RAM yang kita gunakan pada komputer dapat menyelesaikan masalah ini. Namun jika langkah ini telah anda lakukan dan komputer masih menunjukkan gejala yang sama, sebaiknya anda berkonsultasi dengan tenaga ahli yang biasa menangani masalah ini sebelum menentukan untuk menggantinya dgn yg baru.

Seringkali gejala "Fatal Exception Error" bisa juga terjadi karena ketidak cocokan (mismatch) pada chip RAM yang terpasang. Ini terjadi pada komputer PC yang memiliki dua keping RAM. Misalnya memadukan antara RAM 70-nanosecond (70ns) dengan 60ns akan memaksa komputer bekerja mengikuti kecepatan Ram yg lebih rendah. Hal ini sering mengakibatkan crash bila RAM bekerja terlalu keras (overworked) seperti menjalankan aplikasi berat (main game misalnya). 

Menaikkan nilai wait state pada RAM melalui menu bios sedikit banyak dapat menyelesaikan masalah diatas. Cara lain dengan mengatur ulang posisi Ram yang terpasang. Lepaskan Ram yang sering mengakibatkan crash. (Usahakan untuk tidak menyentuh tepi bagian bwh RAM yg berwarna keemasan). "Parity error" biasanya juga merujuk pada kesalahan RAM. RAM yg lebih bagus mengadopsi teknologi error correction check (ECC). Sebaiknya jangan memasangkan Ram ini bersama tipe Ram yg non-ECC karena kemungkinan besar akan menimbulkan masalah.


3. Kesalahan Pengaturan Menu BIOS

Setiap mainboard/motherboard memiliki pengaturan terhadap chipset yang sudah ditentukan oleh Vendor pembuatnya. Cara yg biasa digunakan untuk masuk ke menu BIOS adalah dengan menekan DELETE/DEL atau F2 pada keyboard saat komputer dihidupkan (beda produk beda pula cara masuk ke fungsi menu BIOS). Saat berada di menu BIOS, anda harus lebih berhati-hati. Catat semua perubahan yang anda lakukan pada selembar kertas adalah langkah pengamanan yang baik. Anda akan dengan mudah mengembalikan perubahan setting keposisi semula bila komputer menjadi tidak stabil.

4. Masalah Pada Hard Disk Drives

Setelah beberapa waktu digunakan, file/data yang ada didalam harddisk akan menjadi potongan data yg tersebar di beberapa bagian memori, atau istilahnya terfragmentasi. Adalah kebiasan yg baik bila mendefrag harddisk minimal seminggu sekali atau dijadwalkan melalui Task Scheduler. Keuntunganannya file dapat diload lebih cepat dan mencegah hang (screen freeze) pada komputer PC. Harddsik yang sarat muatan dapat mengurangi kinerja komputer. Bersihkan file-file yang tidak terpakai atau file yang sudah tidak diperlukan lagi dari temporary file dan temporary internet files. Untuk lebih mudahnya sebaiknya anda menggunakan bantuan software utilities.

5. Fatal OE Exceptions dan VXD Errors

Fatal OE exceptions dan VXD errors, sering disebabkan oleh masalah pada VGA card yang terpasang pada komputer. Periksa apakah ada hardware konflik antar device. Jika anda baru saja menambahkan VGA Card baru menggantikan VGA Onboard sebaiknya cek kembali settingan di menu BIOS motherboard anda. Update driver yang dianggap perlu, dan cari informasi / review mengenai perangkat yg anda gunakan.

6. Virus Komputer

Umumnya efek yg diakibatkan virus adalah ketidak stabilan pada komputer. Beberapa tipe virus menghapus boot sector pada harddisk sehingga windows gagal untuk start/booting. Anda mungkin akan tersadar betapa pentingnya sebuah software Anti Virus yang bisa bekerja dengan baik setelah komputer anda terjangkit virus dan virus tersebut berhasil dengan sukses menghilangkan data-data yang anda miliki. Sebaiknya anda membiasakan untuk secara teratur melakukan update pada database antivirus yang anda gunakan minimal sebulan sekali.

7. Masalah Pada Printer

Memprint file/dokumen yang berukuran besar, biasa dikenal dengan istilah postscript dapat mengakibatkan hang atau crash pada komputer PC. Printer umumnya hanya memiliki memory dengan kapasitas kecil, yang disebut buffer. Memory ini akan dengan mudah mengalami overloaded. Aktifitas printer juga menggunakan sebagian besar resource dari CPU, ini juga akan mengakibatkan performa komputer menjadi menurun. 

PC juga akan mengalami crash jika printer berusaha utk memprint karakter yg tak dikenalinya. Kadang printer juga tidak dapat merecover/memulihkan dirinya sendiri setelah crash yg diakibatkan kekacauan pada buffer printer. Cara yang dapat dilakukan untuk memulihkan buffer adalah dengan melepaskan koneksi printer dari sumber listrik selama sekitar 10 detik, dan printer anda bisa kembali digunakan.

8. Masalah Pada Perangkat Lunak (Software)

Software yang tidak terinstal dengan baik merupakan penyebab umum crash pada PC. Menginstall kembali/reinstal software tersebut seringkali dapat menyelesaikan masalah diatas. Biasakan membaca READ ME yang disertakan pada setiap sofware untuk menyesuaikan kebutuhan minimum yg diperlukan software tersebut untuk dapat digunakan dengan baik. Boot windows pada posisi Safe Mode (F8) kadang-kadang dapat menyelesaikan beberapa masalah yang berhubungan dengan software. Singkirkan start-up yg dicurigai mengakibatkan windows crash melalui menu msconfig yang diketikan dari menu Run.

9. Suhu PC Terlalu Panas (Overheat)

Central processing unit (CPU) biasanya dilengkapi dengan Kipas pendingin (heatsink fan) untuk menjaga suhu tetap stabil. Jika heatsink fan mengalami kerusakan atau kinerja kipas pendingin menurun atau CPU dipakai dalam waktu yang lama akan menghasilkan pesan kesalahan yang disebut "kernel error". Hal ini biasa terjadi pada chip yg di overclocked diatas kecepatan standarnya. CPU bermasalah pada beberapa kasus dapat diatasi dengan mendisable CPU internal cache pada bios, meskipun ini akan membuat kinerja CPU jadi menurun tapi yang jelas komputer menjadi lebih stabil. 

10. Masalah Pada Suplai Daya Listrik (Power Supply)

Tegangan yg tidak stabil mengakibatkan pasokan daya antar perangkat menjadi labil dan dapat mengakibatkan crash. Pertimbangkan menggunakan UPS (Uninterrupted Power Supply), ini akan memberikan anda kesempatan untuk men-shutdown komputer secara normal bila ada gangguan listrik. UPS juga merupakan investasi yg bagus untuk menjamin keselamatan data2 penting anda dari terputusnya aliran listrik yang tiba-tiba.

0 komentar:

Posting Komentar

Advertisement

 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com